Semuanya terasa indah, Sangat indah..
tapi itu dulu..
Aku mengenalmu sejak 4 tahun yg lalu,
ketika friendster masih diminati,
ketika kau belum mengenal facebook.
Dulu, kau selalu membagi segalanya.
Membagi apa saja yg tak pernah kamu bagi pada yg lain.
Kamu begitu berarti buatku.
Masih,.
Dan akan terus begitu.
Walau kini dengan pengukur yg berbeda.
Memang bukan lagi prioritas pertama tapi tetap termasuk
yg utama.
Pasti awalnya marah
dijadikan prioritas
yg kesekian.
Tidak terima..
Kecewa..
Tapi pada akhirnya kita sama menyadari,
bukan prioritas pertama bukan berarti tidak penting.
Maka kita terus bersahabat.
Terus dekat meski berjarak.
Terus membagi kisah walau kadang kisah yg itu itu aja.
Kita sama tahu bahwasanya tidak ada persahabatan yg
sempurna.
Tidak juga persahabatan kita..
